Tuesday, March 10, 2009

Meluruskan Riwayat Pernikahan Rasulullah SAW - ‘Aisyah r.a.

Tulisan ini mencoba meluruskan riwayat pernikahan Rasulullah dengan Aisyah ra. yang telah berabad-abad lamanya diyakini secara tidak rasional. Dan efeknya, orientalis Barat pun memanfaatkan celah argumen data pernikahan ini sebagai alat tuduh terhadap Rasulullah dengan menganggapnya fedofilia. Mari kita buktikan. Secara keseluruhan data-data yang dipaparkan tulisan ini diambil dari hasil riset Dr.M. Syafii Antonio dalam bukunya, Muhammad SAW The Super Leader Super Manager (2007).

Kualitas Hadits

Alasan pertama. Hadits terkait umur Aisyah saat menikah tergolong problematic alias dho'if. Beberapa riwayat yang menerangkan tentang pernikahan Aisyah dengan Rasulullah yang bertebaran dalam kitab-kitab Hadits hanya bersumber pada satu-satunya rowi yakni Hisyam bin 'Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan 'Aisyah r.a tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik bin Anas. Itu pun baru diutarakan Hisyam tatkala telah bermukim di iraq.

Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun. Mengenai Hisyam ini, Ya'qub bin Syaibah berkata: "Apa yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpercaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq." Syaibah menambahkan, bahwa Malik bin Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq. (Ibn Hajar Al-Asqalani, Tahzib al-Tahzib. Dar Ihya al-Turats al-Islami, Jilid II, hal. 50) Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (Al-Maktabah Al-Athriyah, Jilid 4, hal. 301). Alhasil, riwayat umur pernikahan Aisyah yang bersumber dari Hisyam ibn 'Urwah, tertolak.

Urutan Peristiwa Kronologis

Alasan kedua. Terlebih dahulu perlu diketahui peristiwa-peristiwa penting
secara kronologis ini:
Pra-610 M : Zaman Jahiliyah
610 M : Permulaan Wahyu turun
610 M : Abu Bakar r.a. masuk Islam
613 M : Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
615 M : Umat Islam hijrah I ke Habsyah
616 M : Umar bin al-Khattab masuk Islam
620 M : Aisyah r.a dinikahkan
622 M : Hijrah ke Madinah
623/624 M : Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW.
Menurut Al-Thabari, keempat anak Abu Bakar ra. dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah. Artinya sebelum 610 M.

Jika 'Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti 'Aisyah lahir tahun
613 M. Padahal menurut Al-Thabari semua keempat anak Abu Bakar ra. lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu sebelum tahun 610. Jadi kalau Aisyah ra. Dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun. Kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa pastinya beliau dinikahkan dan serumah? untuk itu kita perlu menengok kepada kakak perempuan Aisyah ra. yaitu Asma.

Perhitungan Usia Aisyah
Menurut Abdurrahman ibn Abi Zannad, "Asma 10 tahun lebih tua dari Aisyah ra." (At-Thabari, Tarikh Al-Mamluk, Jilid 4, hal. 50. Tabari meninggal 922 M) Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani, Asma hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah (Al-Asqalani, Taqrib al-Tahzib, hal. 654). Artinya, apabila Asma meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal pada tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijriyah. Dengan demikian berarti Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun.
Allohu a'lam bishshawab.

Rijalul Imam
Direktur ISCDIC (Indonesian Students Community for Development of Islamic Civilization) Studi Kritis Umur Aisyah ra.Sejak jaman sekolahan, kita telah membaca dan diberitahu bahwa Rasulullah s.a.w menikahi Aisyah ra, putri Abu Bakar ash Shidiq ketika Aisyah ra. berumur 6 tahun, dan berumah tangga dengan Rasulullah s.a.w ketika Aisyah ra. berumur 9 tahun. Riwayat ini tercatat dengan terang dalam kitab hadist Sahih Bukhori dan selama ratusan tahun menjadi ?kebenaran? dan ?dibenarkan? oleh ulama-ulama dan guru-guru agama dimanapun.

Hadist dan sejarah juga mencatat bahwa saat Aisyah ra. menikah, beliau masih bermain-main dengan boneka dan ayunannya. Siapa saja yang mendengar informasi ini ?apabila cara berfikirnya masih normal? akan menolak menyetujui kekonyolan itu. Apabila kita tidak memperhatikan bahwa pernikahan itu berlaku pada keluarga Rasulullah s.a.w tentukan kita sudah menuding pria yang menikahi anak perempuan berumur 6 tahun pastilah seorang pedofilia [1]. Lalu bagaimana para ulama dan umat Islam mencari-cari pembenaran pernikahan Aisyah ra. Dengan Rasulullah s.a.w ketika Aisyah ra. baru saja melewati masa balita-nya.

Pembenaran-pembenaran yang dipaksakan itu adalah:
Menganggap pernikahan seperti itu adalah wajar pada masa itu.Pernikahan
tersebut menunjukan bahwa Aisyah ra. sudah matang berumah tangga sejak kecil dan merupakan kehebatan Islam dalam membentuk kedewasaan seorang anak.
Bagaimanapun, penjelasan diatas tidak bisa diterima begitu saja oleh akal sehat. Hanya orang-orang naif yang mempercayai jawaban itu dan secara tidak langsung terus menerus mengkampanyekan pernikahan Aisyah ra. saat berumur 6 tahun.
Akibatnya, fitnah besar telah datang terhadap kehormatan diri Rasulullah yang suci, pribadi yang maksum, teladan umat Islam. Fitnah tersebut adalah bahwa seorang Nabi telah menikahi anak perempuan di bawah umur, melucuti pakaian dan meniduri anak-anak yang masih lucu-lucunya sambil memegang bonekanya. Belum lagi tuduhan pedofilia yang di lancarkan musuh-musuh Islam terhadap Rasulullah s.a.w. Naudzubullahi min dzalik.

Sebagian umat Islam bungkam atas ?kebenaran? yang dipaksakan ini, lalu mereka membuat ?pembenaran? dengan cara yang dipaksakan pula agar
?pembenaran? tersebut terlihat logis. Anda tentu tidak akan menikahi
anak perempuan anda yang berumur 6 tahun demi menjalankan ?sunnahrasul? kan?
Umur Aisyah ra. telah dicatat salah oleh hadist dan sejarah. Tidak benar bahwa Aisyah menikah ketika berumur 6 tahun. Itu fitnah yang sangat keji. Seorang ulama besar hindustan diabad 20, Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi [2] karena kecintaannya kepada pribadi Nabiullah, telah mengkaji secara mendalam umur Aisyah ra. Dan men-tahqiq [3] hadist yang disahihkan oleh Bukhari-Muslim dalam kitab-nya yang berjudul ?Umur Aesyah?.

Tentang umur Aisyah ra. banyak ahli sejarah yang menyampaikan pendapatnya. Ada yang mengatakan 9 tahun, 14 tahun, namun kebanyakan berpegang pada kitab Sahih Bukrori-Muslim yang menyebutkan Aisyah berumur 6 tahun saat menikah.
Dari Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah s.a.w menikahiku pada saat aku
berusia enam tahun dan beliau menggauliku saat berusia sembilan tahun.
Aisyah ra. melanjutkan: Ketika kami tiba di Madinah, aku terserang
penyakit demam selama sebulan setelah itu rambutku tumbuh lebat
sepanjang pundak. Kemudian Ummu Ruman datang menemuiku waktu aku sedang
bermain ayunan bersama beberapa orang teman perempuanku. Ia berteriak
memanggilku, lalu aku mendatanginya sedangkan aku tidak mengetahui apa
yang diinginkan dariku. Kemudian ia segera menarik tanganku dan dituntun
sampai di muka pintu. Aku berkata: Huh.. huh.. hingga nafasku lega. Kemudian Ummu Ruman dan aku memasuki sebuah rumah yang di sana telah banyak wanita Ansar. Mereka mengucapkan selamat dan berkah dan atas nasib yang baik. Ummu Ruman menyerahkanku kepada mereka sehingga mereka lalu memandikanku dan meriasku, dan tidak ada yang membuatku terkejut kecuali ketika Rasulullah s.a.w datang dan mereka meyerahkanku kepada beliau .
[Bukhari-Muslim No. 69 (1442)]

Makna yang sama tercatat juga dalam kitab Sahih Bukhari Volume 5, buku-58 nomor 238. [4]
Dan masih banyak lagi di dalam hadist dalam kitab Bukhari-Muslim yang mencatat cerita Aisyah ra. ini, dimana memuat 3 informasi penting, yaitu: (1) Aisyah ra. di nikahi saat berumur 6 tahun, (2) berumah tangga saat berumur 9 tahun, (3) saat dirinya di serahkan kepada Rasulullah, Aisyah sedang bermain-main ayunan.


HADIST UMUR AISYAH RA. TIDAK SHAHIH
Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi mencatat keganjilan pada
hadis-hadist yang menyebut umur Aisyah ra.
Bukti-bukti dalam kitab-kitab yang ditulis oleh ulama Islam [5]
berselisih tentang perawi hadist tersebut riwayatnya bersumber dari
Aisyah ra. atau-kah pengamatan Urwah bin Zubair. Tapi yang pasti, bukan
kata-kata Rasulullah s.a.w. Jika ini adalah kata-kata Urwah bin Zubair
[6], maka itu bukanlah hadist dan hanya sekedar dongeng serta tidak
memiliki implikasi apapun terhadap syariah.

Namun jika ini perkataan Aisyah ra., setelah dicermati, semua hadist
tersebut perawinya tersambung kepada Hisyam bin Urwah dari bapaknya Urwah bin Zubair yang diriwayatkan dari Aisyah ra. Hanya dari garis itu saja, hanya Hisyam bin Urwah dan Urwah bin Zubair! Tidak ada yang lain.
Tidak ada sahabat-sahabat nabi lainnya menceritakan umur Aisyah ra. saat menikah. Hanya ada Hisyam bin Urwah!

Ada apa dengan Hisyam bin Urwah? Dan siapa Urwah bin Zubair?
Tentang Hisyam bin Urwah, dua ulama besar pernah menjadi muridnya, yaitu Imam Malik dan Imam Hanafi. Hadist ini tidak tercatat dalam kitab Muwatta yang di tulis oleh muridnya Hisyam bin Urwah, yaitu Imam Malik. Hadist ini tidak tercatat di kitab-kitab yang ditulis Abu Hanifah.
Imam Malik dalam kitab Muwatta menulis bahwa Hisyam layak dipercaya dalam semua perkara, kecuali setelah dia tinggal di Iraq. Imam Malik sangat tidak rela dan tidak setuju Hisyam bin Urwah dikatakan sebagai perawi Hadist. Tehzib al-Tehzib, merupakan buku yang membahas mengenai kehidupan dan kridibiltas perawi hadis-hadis nabi s.aw, menulis Hadist-hadist yang bersanad oleh Hisham bin Urwah adalah shahih kecuali hadis-hadisnya yang di riwayatkan oleh orang-orang dari Iraq.

Ibnu Hajar mengatakan, Penduduk Madinah menolak riwayat Hisyam bin Urwah
yang diceritakan orang-orang Iraq.
Dalam kesempatan lain Ibnu Hajar mengatakan tentang Hisyam bin Urwah sebagai seorang Mudallis [6]. Yaqub bin Abi Syaibah berkata: Hisyam
adalah orang yang tsiqoh (terpercaya), tidak ada riwayatnya yang dicurigai,
kecuali setelah ia tinggal di Irak.
Cukup mengejutkan setelah kita mengetahui bahwa para perawi hadist umur Aisyah ra. semuanya penduduk Iraq.

Dari orang-orang Kufah, Iraq:
Sufyan bin Said Al-Thawri Al-Kufi Sufyan bin ?Ainia Al-KufiAli
bin Masher Al-Kufi Abu Muawiyah Al-Farid Al-KufiWaki bin Bakar
Al-KufiYunus bin Bakar Al-KufiAbu Salmah Al-KufiHammad bin Zaid Al-KufiAbdah bin Sulaiman Al-Kufi
Dari penduduk Basrah, Iraq:
Hammad bin Salamah Al-BasriJafar bin Sulaiman Al-BasriHammad bin Said
Basri Wahab bin Khalid Basri

Itulah orang-orang yang meriwayatkan hadist umur Aisyah ra dari Hisyam bin Urwah. Hisyam hijrah ke Iraq ketika berumur 71 tahun. Adalah aneh jika selama hidupnya Hisyam bin Urwah tidak pernah menceritakan hadist ini kepada murid-muridnya seperti Imam Malik dan Imam Hanafi dan sahabat-sahabatnya di Madinah selama 71 tahun tinggal di Madinah.
Justru ia menceritakan hadist ini ketika hari tua menjelang ajalnya kepada orang-orang Iraq.
Lebih aneh lagi ketika kita mengetahui bahwa tidak ada penduduk Madinah atau Mekkah yang ikut meriwayatkan hadist tersebut. Bukankah Madinah adalah tempat dimana Aisyah ra. dan Rasulullah s.a.w pernah tinggal, serta tempat dimana penduduk Madinah menyaksikan waktu dimana Aisyah ra. mulai berumah tangga dengan Rasulullah s.a.w. Lalu mengapa orang-orang Iraq yang memiliki hadist ini?
Sesuatu yang aneh bukan?
Jadi kesimpulannya jelas, hadist umur Aisyah ra. saat menikah diceritakan hanya oleh orang-orang Irak dari Hisyam bin Urwah. Hisyam bin Urwah mendapatkan hadist ini dari bapaknya, Urwah bin Zubair. Ibnu Hajar menyebut tentang Urwah bin Zubair seorang nashibi (orang yang membenci ahlul bait). Menurut Ibnu Hajar, seorang nashibi riwayatnya tidak di percaya.
Kita tidak perlu meragukan nasihat dan ilmu yang dimiliki Hisyam bin Urwah saat ia tinggal di Madinah. Namun kita perlu memperhatikan pendapat ulama-ulama salaf yang menolak semua hadist yang di riwayatkan Hisyam bin Urwah saat ia tinggal di Iraq. Lalu bagaimana bisa Bukhari Muslim mencatat hadist ini dalam shahihnya?

BUKHARI MUSLIM MENGGAMPANGKAN PERAWI HADIST UMUR AISYAH

Salah satu prinsip ulama hadist yang dinukilkan oleh Baihaqi [7] adalah:
?Apabila kami meriwayatkan hadis mengenai halal dan haram dan perintah dan
larangan, kami menilai dengan ketat sanad-sanad dan mengkritik perawi-perawinya, akan tetapi apabila kami meriwayatkan tentang fazail (keutamaan) , pahala dan azab, kami mempermudahkan tentang sanad dan berlembut tentang syarat-syarat perawi.(Fatehul-Ghaith, ms 120)

Disinilah letak masalahnya. Umur Aisyah memang digampangkan kritik perawinya karena dipandang bukan bab penting mengenai halal atau haram
suatu syariah. Para ulama hadist mengabaikan kesilapan dan kelemahan
perawi dalam hadist Umur Aisyah karena umur tersebut dianggap tidak
penting. Mereka tidak memeriksa perawinya secara terperinci.

Ibnu Hajar membela Bukhari tidak mungkin tersilap dalam mengambil perawi. Namun dengan kesal Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi mengatakan bahwa semua riwayat Hisyam setelah tinggal di Iraq tidak bisa diterima. Mengenai tidak diterimanya Hisyam setelah di tinggal Irak, Ibnu Hajar mengakui bahwa penduduk Madinah menolak riwayat Hisyam. Mengenai ini, saya berpendapat Ibnu Hajar dan Imam Bukhari tidak menyadari keputusannya mempermudah sanad dan berlemahlembut dalam syarat perawi pada hadist umur Aisyah ra. Telah menciderai kepribadian Rasulullah beberapa abad kemudian. Saya tidak menampik keluasan ilmu kedua ulama besar tersebut, tapi kita yang hidup jaman sekarang patut meluruskan hadist tersebut.
Ketidaktelitian riwayat Hisyam ini memang tidak mengalami masalah di jaman dulu, namun berakibat buruk saat ini. Di abad ke 20 ini, tanpa disadari oleh ulama-ulama hadist di jaman dulu, masalah umur Aisyah ra. telah menjadi fitnah yang keji terhadap pribadi Rasulullah s.a.w.
Fitnah ini tanpa sadar diiyakan oleh umat Islam sambil terseok-seok
mencari pembenarannya. Alhamdulillah, fitnah ini telah diluruskan oleh
Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi yang men-tahqiq hadist Bukhari tersebut.
Lalu berapa umur Aisyah ra. saat menikah dengan Rasulullah s.a.w?
Justru Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi berpegang lagi kepada hadist-hadist Bukhari-Muslim.

Setelah kita mengetahui bahwa hadist tentang umur Aisyah ra. Saat menikah dengan Rasulullah s.a.w adalah hadist yang dhaif ?atau di-dhaifkan? maka sudah sepantasnya umat Islam tidak lagi menulis atau menyebutkan umur Aisyah ra. saat menikah adalah 6 tahun.
Tulisan ini dibuat setelah melakukan walking blog terhadap blog beberapa anak-anak Tarbiyah yang secara mengejutkan masih banyak yang bangga dengan umur Aisyah ra. saat menikah. Secara mengejutkan mereka justru telah mempropagandakan sebuah fitnah terhadap nabi mereka.

Ditulis karena kecintaan yang besar kepada Ummul Mukminin Aisyah ra., Istri Rasulullah s.a.w, putri Khalifah pertama umat Islam, dan sumber riwayat hampir seper-empat hadist-hadist dan sunnah Rasul.

===========
[1] Pedofilia:
kondisi orang yang mempunya ketertarikan atau hasrat seksual kepada anak-anak yang belum memasuki usia remaja. Definisi dari Wikipedia Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Pedofilia
[2] Hz. Maulana Habibur Rahman Siddiqui Al-Kandahlawi, seorang ulama hadist dari tanah Hindustan yang lahir di Kandahla-India, tahun 1924. Tanah
hindustan di kenal banyak melahirkan ulama hadist, seperti al-Muttaqi.
Bapanya ialah Mufti Isyfaq Rahman, seorang ulama hadis yang amat disegani dan juga pernah menjadi mufti besar Bhopal, India.
[3] Tahqiq: Komentar atas sebuah hadist dan pembahasan lebih teliti.
[4] Sahih Bukhari Volume 8, Buku 73, Nomer 151, Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 236, Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 64, Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 65, Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 234, Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 18
[5] Perselisihan dan keanehan riwayat hadist ini termuat dalam Saheh Bukhari, Saheh Muslim, Sunan Abu Daud, Jami Tirmizi, Sunan Ibnu Majah, Sunan Darimi dan Musnad Humaidi
[6] Urwah bin Zubair adalah salah seorang Tabiin yang pernah berguru pada Aisyah ra. Di Madinah. Urwah adalah putra Zubair bin Awwam, seorang sahabat
Rasulullah yang tercatat dalam berbagai kitab sebagai salah seorang sahabat yang dijamin masuk surga dan dikenal sebagai Ahlul Syuro yang ditugaskan oleh khalifah Umar untuk memilih khalifah baru penggantinya.
[7] Baihaqi menukil pendapat tersebut dari Abdur-Rahman bin al-Mahdi. Abdur-Rahman bin al-Mahdi merupakan guru Imam Bukhari dan Imam Musli. Beliau adalah tokoh penting dalam ilmu rijal (biografi perawi).



Berapa Umur Aisyah Saat Menikah?

Data-data berikut dapat digunakan untuk menganalisa umur Aisyah ra.

Data Ke-1
Al-Tabari mengatakan: ??????Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya [1]
Itu artinya Aisyah ra. lahir sebelum Rasulullah menerima wahyu.
Rasulullah berdakwah di Mekkah selama 13 tahun sebelum Hijrah ke Madinah dan Aisyah tinggal bersama Rasulullah di tahun ke-2 Hijriah.
Artinya, di tahun ke-2 Hijariah, umur Aisyah sekurang-kurangnya adalah
14 tahun, bukan 9 tahun!

Data ke-2
Ibnu Hajar mengatakan, ?Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun
kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun? Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah [2]
Itu artinya, Aisyah ra. lahir bersamaan dengan tahun Rasulullah menerima wahyu pertama kali. Artinya, pada saat hijrah, umur Aisyah ra.
adalah 13 tahun, dan saat tinggal bersama Rasulullah Aisyah berumur 14
tahun, bukan 9 tahun!

Data ke-3
Menurut Abdal-Rahman ibn abi zanna: ?Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisya [3]
Menurut Ibn Kathir: ?Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah] [4]
Itu artinya, umur Aisyah dengan umur Asma berselisih 10 tahun.
Berapa umur Aisyah? Secara sederhana kita harus lihat berapa umur Asma.
Para Ulama salaf sepakat Asma meninggal pada umur 100 tahun di tahun 73
H, berdasarkan sumber berikut:
Menurut Ibn Kathir: Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut riwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun [5]
Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: ?Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H.[6].
Itu artinya saat hijrah umur Asma adalah 27 tahun. Jika Aisyah lebih
muda10 tahun dari Asma, maka bisa di simpulkan Aisyah ra. berumur 17-18
tahun saat hijrah ke madinah. Artinya, Aisyah ra. tinggal berumah tangga dengan Rasulullah saat berumur 18-19 tahun, bukan 9 tahun!

Data ke-4
Dalam Sahih Bukhari [7] , ditemukan satu riwayat dari Zuhri bin Urwah, dari Urwah bin Zubair, dari Aisyah ra. Riwayat ini di riwayatkan oleh 2 orang perawi Mesir, 1 perawi Syam dan 2 perawi dari Madinah.
Hadist ini isinya panjang sekali. Ummul Mukminim bercerita dengan sangat detail dan rinci kejadian di rumahnya sejak pelantikan kerasulan hingga hijrah bapaknya, yaitu Abu Bakar ash Shidiq ke Habsyah. Aisyah ra. ingat betul siapa saja yang datang dan pergi dari rumahnya.
Jika kita perhatikan seksama isi hadist tersebut, tentulah kita
mempercayai bahwa Aisyah ra. yang menceritakan hadist tersebut bukanlah
seorang bayi. Sekurang-kurangnya dia berumur 5-6 tahun. Karena pada
umur itulah seorang manusia sudah bisa mengingat dan mengenali kejadian
di sekelilingnya.

Kesimpulannya, jika saat kerasulan umar Aisyah ra. adalah 5-6 tahun, maka pada saat hijrah ke Madinah, Aisyah berumur sekurang-kurangnya 18-19 tahun. Saat tinggal bersama Rasulullah, Aisyah sekurang-kurangnya berumur 19-20 tahun, bukan 9 tahun!
Data ke-5
Riwayat ini sangat mashur di kalangan umat Islam dan hampir mencapai
derajat mutawatir. Bahwa bunda Aisyah ra. merupakan satu diantara 3
wanita yang terlibat dalam perang Uhud. Tugas para perempuan dalam
perang Uhud ini adalah memberi semangat bagi kaum Muslimin, memberi
pertolongan medis, dan membawa air minum. Ini lah teladan keterlibatan
para mujahidah dalam sebuah perang.
Anas r.a. mengatakan bahawa beliau telah melihat ?Aishah binti Abu Bakar r.a. dan Ummu Sulaim r.a. menyinsingkan kaki luar mereka dan sebahagian daripada buku kaki mereka telah terlihat olehnya (Anas r.a.). Kedua-duanya bertugas mengangkat tempat air dan memberi minum kepada pasukan Islam. Mereka berulang-ulang mengisi air dan memberi minum kepada Mujahidin. [8]
Ketiga mujahidah tersebut adalah: Ummu Amarah, Ummu Sulaim dan Aisyah ra.
Tugas mengangkut air, medis dan memberi semangat di garis depan pasukan Islam bukanlah tugas yang bisa di bebankan sembarang orang.
Tentulah tugas itu akan diberikan kepada wanita dewasa yang secara personal memiliki kemampuan melindungi diri sendiri secara fisik. Ini bukan tugas seorang gadis kecil yang masih senang bermain ayunan dan boneka. Tentulah wanita dewasa itu sudah terbiasa dengan pekerjaan fisik dan setidaknya biasa menggunakan alat-alat perang.Ini makin di buktikan dengan sebuah riwayat yang sangat mutawatir bahwa ketika perang Uhud, Ibnu Umar, putra Umar Ibn Khattab saat itu menyampaikan niatnya ingin ikut perang namun Rasulullah tidak mengijinkannya. Jika seorang anak lelaki berumur 14 tahun (putra Umar lagi!) saja di larang berperang karena belum cukup umur, lebih-lebih seorang perempuan di bawah 14 tahun. Artinya, saat perang Uhud, umur Aisyah sekurang-kurangnya 15 tahun (bisa lebih!). Perang Uhud terjadi di tahun pertama Aisyah ra. berkeluarga dengan Rasulullah atau tahun 3H.Itu artinya, umur Aisyah saat tinggal bersama dengan Rasulullah sekurang kurangnya 14 tahun, bukan 9 tahun!

Data ke-6
Ibnu Hisyam adalah ahli sejarah paling awal dalam sejarah Islam.Beliau menulis 40 nama As-Sabiqun al-Awwalun (orang-orang yang terawal masuk Islam dan terkemuka). Beliau menulis Khadijah ra. Dalam nomor urut pertama, Asma di nomor urut 18, dan Aisyah ra. di nomor urut 19. Umar Ibn Khattab berada jauh di bawah Aisyah.?Selepas Saidatina Khadijah r.a., Usman Ibn Affan, Zubair bin Al-Awwam, Abdur-Rahman bin Auf, Saad bin Abi Waqas dan Talhah bin Ubaidullah (termasuk Zaid, Ali dan Abu Bakar) r.a. Ini adalah sekumpulan orang yang telah memeluk Islam melalui seruan Abu Bakar r.a. yang terlebih dahulu memeluk Islam. Kemudiannya Abu Ubaidah bin Al-Jarah memeluk Islam diikuti oleh Abu Salamah bin Abdul Asad dan Arqam bin Abi Al-Arqam (yang mana rumahnya terletak di atas Bukit Safa yang digunakan oleh Nabi Muhammad s.a.w. meyebarkan Islam secara rahsia). Setelah orang Islam berjumlah 40 orang, mereka telah keluar berdakwah secara terang-terangan. Hasil daripada usaha tersebut, mereka ini telah menerima Islam, Uthman bin Mazun beserta adiknya Qadamah dan Abdullah, Ubaidah bin Al-Harith, Said bin Zaid dan isterinya Fatimah (adik perempuan Umar bin Al-Khattab), Asma binti Abu Bakar r.a. dan Aishah binti Abu Bakar r.a., kedua-duanya masih kecil, dan Khabab bin Al-Arth. dst [9] Peristiwa perintah untuk berdakwah terang-terangan terjadi pada tahun 3 setelah kerasulan.Lalu umur berapa Aisyah saat memeluk Islam pertama kali? Apa boleh kita mengatakan seseorang memeluk Islam ketika ia masih dalam rahim, buaian ataupun masih balita. Tentulah Ibnu Hisyam dan ahli-ahli sejarah lainnya memasukan nama Aisyah ra. telah masuk Islam karena Aisyah ra.telah sadar dan cukup umur untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, dan dapat dikenai tanggung jawab seorang muslim. Sekurang-kurangnya ia berumur 6 tahun saat mengucapkan dua kalimat syahadat. Ada sebagian orang berpendapat, Islam-nya Aisyah karena bapaknya Abu Bakar ash Shidiq. Itu tidak selalu benar. Sebab Abu Bakar punya empat anak, dan kita tidak mendengar cerita ke-Islaman dua anak Abu Bakar yang lain kecuali Asma ra. dan Aisyah ra. Terlebih Abu Bakar adalah sahabat Rasulullah sejak kecil yang sama-sama diasuh oleh Abu Thalib.Jika Aisyah berumur 6 tahun saat menerima Islam, maka umur Aisyah saat tinggal dengan Rasulullah sekurang-kurang adalah 17 tahun, bukan 9 tahun!

Data ke-7
Pembaca semua tentu pernah mendengar, bahwa sebelum Aisyah ra. Di kawinkan dengan Rasulullah, Abu Bakar pernah menawarkan perkawinan Aisyah ra. dengan Jabir bin Mut?im. Informasi sejarah ini sering menjadi rujukan untuk membenarkan tindakan Rasulullah menikahi Aisyah di umur 6 tahun sebagai kebiasaan masyarakat Arab saat itu.?Pembenaran? yang terlalu dipaksakan! Aisyah ra. menikah ketika umurnya 6 tahun adalah salah, dan tidak benar juga ada kebiasaan itu.Yang benar harusnya kita menanyakan, umur berapa Aisyah ra. saat Abu Bakar menawarkan anaknya pada Jabir bin Mut?im.
?Apabila Abu Bakar As-Siddiq r.a. berasa amat terganggu dengan penindasan yang dilakukan oleh orang kafir, beliau memutuskan untuk berhijrah ke Habshah. Beliau terfikir untuk mengahwinkan anaknya Aishah sebelum meninggalkan Mekah.Abu Bakar pun pergi berjumpa Mut?im . Isteri Mut?im juga ada bersamanya. Apabila Abu Bakar menyatakan niatnya, isteri Mut?im memberitahu Abu Bakar bahawa jika mereka mengahwinkan anak lelaki mereka dengan anak perempuan Abu Bakar, sudah tentu Abu Bakar dan anaknya akan membuat anak mereka , Jabir, keluar daripada agama asalnya untuk memeluk agama Islam.Sambil melihat ke arah Mut?im, Abu Bakar berkata, ?Apa yang dicakapkan oleh isteri kamu? (bermaksud, bagaimana beliau menolak lamaran ini?). Mut?im telah menjawab bahawa apa yang dikatakan oleh isterinya adalah betul. ?Kami menganggap kamu dan anak perempuan kamu adalah sama (iaitu berdakwah kepada Islam). Mendengarkan ini, Abu Bakar pun beredar dari situ. ?At-Tabari? [10]Informasi yang kita peroleh dari hadist yang di catat oleh At-Tabari itu adalah:

Pertama, Abu Bakar menawarkan Aisyah pada putra Mut?im terjadi saat akan hijrah ke Habsyah, karena kekhawatiran Abu Bakar bahwa Aisyah akan mengalami kesusahan jika di tinggal di Mekkah.
Kedua, Istri Mut?im begitu khawatirnya dengan kemampuan Aisyah ra. berdakwah sehingga di khwatirkan putra Mut?im malah masuk Islam nantinya.

Mungkinkah Abu Bakar menawarkan anaknya yang masih berumur 6 tahun? Sebegitu menakutkannya kah Aisyah ra. saat umur 6 tahun sehingga Istri
Mut?im khawatir anaknya malah masuk Islam karena kemampuan dakwah
Aisyah ra. Umur berapa Aisyah ra. saat itu?

Tentulah yang ditawarkan Abu Bakar adalah adalah putrinya yang ditakuti di jaman itu karena pemahaman Islamnya yang sudah sangat kuat. Bukan seorang gadis kecil yang masih bisa diatur ini dan itu. Jika Aisyah saat itu anak kecil, tentu istri Mut?im akan begitu gembiranya. Aisyah ra. saat itu sekurang-kurangnya seorang remaja yang telah dikenal mampu mengemban tugas dakwah. Bukan sekedar ABG, namun benar-benar telah cukup dewasa. Tidak mungkin umur 6 tahun sudah mengalami menstruasi lalu di tawarkan kepada seorang lelaki untuk di kawinkan. Sekurang-kurangnya Aisyah saat itu berumur 16 tahun, sehingga saat menikah dengan Rasulullah, Aisyah sekurang-kurangnya berumur 16 tahun, dan saat tinggal bersama Rasulullah sekurang-kurangnya berumur 19 tahun, bukan 9 tahun!

Data ke-8
Anda ingat siapa yang mengusulkan nama Aisyah kepada Rasulullah untuk menggantikan kedudukan Khadijah ra. sebagai istri Rasul? Khaulah binti Hakim [11]. Khaulah telah berkata,?Wahai Rasulullah! Mengapa anda
tidak mau kawin lagi? ? Khaulah mengusulkan demikian setelah kematian Ummul Mu?minin Khadijah r.a. Lalu Baginda s.a.w. bertanya,?Dengan siapa saya akan kawin?? Khaulah r.a. menjawab,?Dengan seorang gadis atau janda ? Baginda s.a.w. berkata,?Siapakah gadis itu, dan siapa pula janda itu?. Khaulah menjawab,?Dia adalah anak perempuan orang yang paling kau sayangi di atas muka bumi ini , Abu Bakar, yaitu Aishah, dan janda itu pula adalah Saudah binti Zam. Lalu Baginda s.a.w. berkata,?Baiklah, beritahu tentang saya kepada kedua-duanya , dan tunggu. [12] Dalam bentuk bahasa Arab, khaulah mengucapkan: ?Ada seorang bakr (gadis)dan thayb (janda)? Perkataan bakr menunjukan bahwa Aisyah merupakan seorang gadis yang akan mengakhiri masa remaja-nya. Apabila Aisyah seorang kanak-kanak perempuan, tentu Khaulah akan berkata jari?at, bukan bakr. Sebab di Arab, jari?at biasa digunakan menyebut kanak-kanak berumur 6 tahun. Bakr biasa di gunakan untuk anak gadis yang berumur sekurang-kurangnya 13-14 tahun. Jika benar demikian, maka saat kawin Aisyah berumur sekurang-kurangnya 13-14 tahun, dan saat tinggal dengan Rasulullah, sekurang-kurangnya berumur 16-17 tahun, bukan 9 tahun!

***

Jadi Berapa pas-nya?
Tidak ada yang bisa memastikan berapa umur Aisyah ra. saat menikah dengan Rasulullah. Itulah sebabnya para ulama berbeda pendapat berdasarkan hadist-hadist sahih yang tercatat di berbagai kitab. Namun yang aneh, mengapa yang populer adalah catatan umur Aisyah yang 6 dan 9 tahun. Padahal hadist yang diriwayatkan Hisyam bin Urwah dikenal paling lemah karena banyak yang menolak riwayat dia setelah tinggal di Irak. Sedangkan hadist-hadist lainnya yang tercatat dalam Bukhori, Muslim, Musnad Ahmad, Baihaqi, Ibn Katsir, Ibn Hisyam dan lainnya juga memiliki derajat sahih juga. Dari data-data diatas, kita bisa tarik kesimpulan umur Aisyah saat tinggal bersama Rasulullah:

Data ke-1: minimal 14 tahun.

Data ke-2: minimal 14 tahun.

Data ke-3: 18-19 tahun.

Data ke-4: 19-20 tahun.

Data ke-5: minimal 14 tahun.

Data ke-6: minimal 17 tahun.

Data ke-7: minimal 19 tahun.

Data ke-8: minimal 16 tahun.

Jika dari data tersebut disebutkan umur Aisyah ra. minimal 14 tahun, maka bisa jadi beliau berumur 15, 16 atau lebih. Saya berpegang kuat pada hadist Asma lebih tua 10 tahun di bandingkan Aisyah?, lalu merujuk umur Asma saat meninggal tahun 73H yaitu 100 tahun. Riwayat ini di ceritakan jelas oleh Ibnu Katsir, Ibn Hajar dan, Al-Zahabi. Serta di dukung oleh Sahih Bukhari yang menuliskan riwayat dari Aisyah saat menceritakan keadaan rumahnya sejak kerasulan pertama hingga hijrah ke habsyah. Jika berpegang pada hadist-hadist tersebut, maka bolehlah kita sebutkan umur Aisyah ra. saat berkeluarga dengan Rasulullah adalah 19 tahun, dan kesimpulan ini tidak menyalahi satupun data-data diatas, kecuali hadist dhaif dari Hisyam bin Urwah.

***

Demikian kesimpulan yang bisa penulis ambil bahwa umur Aisyah ra. saat
berkeluarga dengan Rasulullah adalah 19 tahun. Penulis memperoleh hadist-hadist tersebut dan nilai kesahihannya dari kitab-kitab yang biasa di gunakan oleh umat Islam dari ulama-ulama yang sudah diakui keilmuannya, serta analisa umur Aisyah dari kitab ?Umur Aesyah? yang ditulis oleh Maulana Abdurrahman Siddiqui al-Kandahlawi. Kesimpulan yang diambil penulis bisa jadi salah, maka segala masukan sangat berguna sekali untuk memperbaiki kesimpulan ini. Namun bagaimanapun, kehormatan Rasulullah dan Ummul Mukminin Aisyah ra. telah tercemar karena perbuatan orang-orang yang menuliskan umur Aisyah saat kawin dengan Rasulullah adalah 6 tahun. Padahal diantara banyak hadist yang membahas umur Aisyah, hadist yang menyebut umur
Aisyah 6 tahun merupakan hadist yang paling lemah. Namun rupanya sebagian umat Islam tanpa mengkajinya telah ikut mempopulerkan hadist dhaif tersebut. Padahal hadist yang lebih shahih lebih banyak untuk kita ikuti.
Tulisan ini dibuat karena kecintaan yang begitu besar kepada baginda Rasulullah s.a.w dan Ummul Mukminin Saidatina Aisyah ra.

[1]
Tarikhul-umam wal-mamlu, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p.
50, Arabic, Daral-fikr, Beirut, 1979.
[2] Al-isabah fi tamyizil-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani,
Vol. 4, p. 377, Maktabatul-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978.
[3] Siyar A`lamal-nubala Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic,
Muassasatul-risalah, Beirut, 1992.
[4] Al-Bidayah wal-nihayah, IbnKathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933
[5] Al-Bidayah wal-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al- jizah, 1933
[6] Taqribul-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fil-nisa,
al-harful-alif, Lucknow
[7] Sahih Bukhari, Jilid I, m/s 553
[8] Bukhari, Jilid I, m/s 403
[9] Ibn Hisham, Jilid I, m/s 65. Daftar urut yang sama di tulis Ibnu Ishaq dalam As-Seerat-un-Nabawiyyah, Jilid I, m/s 452, dan Ibn Suhaili dalam kitabnya yang terkenal yaitu Kitab-Al-Raudh Al-Aif.
[10] Tabari, Jilid I, m/s 493
[11] Khaulah binti Hakim adalah istri Usman bin Maz?un. Sedangkan
Usman bin Maz?un adalah kelompok orang yang pertama masuk Islam dan
sekaligus adalah adik susuan Rasulullah s.a.w.
[12] Riwayat ini di catat oleh Ibn Katsir dinukilkan dari kitab yang ditulis al-Baihaqi dan Musnad Ahmad.

sumber :
http://yusuf.caesar.or.id/archives/167
http://www.muslimsocial.com/blogs/blog_recent_posts?can_new_left_mean=Y&keyword=Rasulullah&Submit=Search%20topics%20&custom_active=0%2C1&uri=blogs&#1

No comments:

Post a Comment